Penglihatan rendah atau low vision, pada umumnya bersifat permanen. Namun, masih ada perawatan untuk mengoptimalkan sisa penglihatan akibat low vision. Dengan begitu, penderita tak akan kesulitan saat menjalankan aktivitas sehari-hari.
Salah satu cara memaksimalkan penglihatan adalah menjalankan rehabilitasi low vision. Dalam catatan American Optometric Association, setiap jenis masalah low vision membutuhkan pendekatan terapeutik yang berbeda. Karena, penyebab yang mendasarinya juga tak sama.
Penyakit yang Menyebabkan Low Vision
Degenerasi makula terkait usia (AMD)
Degenerasi makula terkait usia atau age-related macular degeneration (AMD) adalah penyakit mata yang dapat mengaburkan penglihatan sentral. Kerusakan tersebut terjadi pada makula, yakni bagian dari retina mata yang mengontrol tajam agar penglihatan lurus ke depan.
Katarak
Katarak adalah kekeruhan pada lensa alami mata. Kekeruhan itu terjadi karena protein di lensa mata rusak. Lensa alami mata seharusnya jernih. Karena, ia bertugas untuk membengkokkan (membiaskan) sinar cahaya yang masuk ke mata untuk membantu manusia melihat.
Retinopati diabetik
Retinopati diabetik adalah kondisi mata yang dapat menyebabkan kehilangan penglihatan dan kebutaan pada penderita diabetes. Ini memengaruhi pembuluh darah di retina (lapisan jaringan peka cahaya di belakang mata).
Glaukoma
Selain retino diabetik, glaukoma adalah penyakit mata yang dapat menyebabkan kehilangan penglihatan dan kebutaan dengan merusak saraf di bagian belakang mata (saraf optik).
Lantas, seperti apa rehabilitasi low vision?
Rehabilitasi penglihatan merupakan standar perawatan bagi orang-orang yang kehilangan penglihatan. Cara ini dinilai dapat memaksimalkan fungsi visual orang dengan low vision. Sehingga, pasien dapat meningkatkan kualitas hidup dengan penglihatan lebih baik.
Meski tak semua mendapatkan keuntungan, kebanyakan orang dengan gangguan penglihatan dapat memperoleh manfaat dari satu atau lebih pilihan perawatan. Untuk menjalankan rehabilitasi penglihatan perlu alat bantu atau perangkat low vision.
Adapun perangkat atau alat bantu otpik low vision untuk rehabilitasi penglihatan adalah sebagai berikut.
Kaca pembesar yang dipasang di kacamata
Lensa pembesar dipasang di kacamata (mikroskop) atau pada ikat kepala khusus. Kaca pembesar tersebut membantu orang yang menderita low vision melihat objek menjadi jelas. Karena, tangannya bebas bergerak ketika beraktivitas jarak dekat, seperti membaca.
Teleskop genggam atau kacamata teleskopik
Teleskop mini ini berguna untuk melihat jarak yang lebih jauh, seperti melintasi ruangan untuk menonton televisi. Tak hanya itu, orang dengan low vision dapat memodifikasinya untuk penglihatan jarak dekat, seperti membaca.
Kaca pembesar genggam dan berdiri
Alat ini merupakan pembesar optik yang nyaman untuk membaca cepat hal-hal seperti label harga, label, dan tombol instrumen.
Pembesaran elektronik (video)
Sistem portabel di atas meja atau dipasang di kepala memberikan perbesaran gambar baik dari jarak jauh maupun dekat. Pembesaran elektronik memungkinkan berbagai tingkat pembesaran, penyesuaian kecerahan gambar, kontras, dan perubahan latar depan atau latar belakang.
Baca Juga: Begini Pemeriksaan Penglihatan untuk Degenerasi Makula terkait Usia
Teknologi bantu
Fitur aksesibilitas pada smartphone dan komputer memungkinkan orang dengan gangguan penglihatan untuk akses penuh ke teknologi mereka. Ada semua pembaca layar atau output ucapan dan program pembesaran perangkat lunak.
Selain perangkat optik, orang yang memiliki penglihatan rendah juga dapat menggunakan alat bantu non-optik untuk membantu penglihatan. Dalam catatan Cleveland Clinic, beberapa perangkat non-optik yang populer meliputi:
- perangkat lunak membaca teks
- buku panduan
- jam dan jam tangan kontras tinggi
- jam tangan dan dinding yang berbicara
- publikasi berukuran besar
jam, ponsel, dan jam tangan dengan nomor yang diperbesar
alat bantu visual meningkatkan penglihatan dan kualitas hidup banyak orang
Di samping itu, ketika menderita low vision, orang tersebut dapat menggunakan lampu yang lebih terang di rumah atau kantor, mengenakan kacamata anti silau, dan panduan untuk mengatur rumah agar bergerak dengan mudah serta mencari sumber daya untuk membantu mengatasi kehilangan penglihatan.
Leave a reply