Manusia perlu sensitivitas kontras untuk membedakan objek dengan latar belakangnya. Namun, sensitivitas kontras pada manusia bisa menurun, bahkan hilang. Salah satu yang menjadi pemicu hilangnya sensitivitas kontras spasial adalah penyakit mata.
Sensitivitas Kontras Hilang karena Katarak
Katarak adalah kondisi lensa bola mata yang menjadi keruh dan kuning akibat proses degeneratif atau bertambahnya usia. Mayoritas penderita katarak memiliki ketajaman visual yang baik. Tetapi kualitas penglihatan mereka buruk, karena penurunan sensitivitas kontras.
Contoh penurunan sensitivitas kontras pada penderita katarak, yakni mereka mengalami silau terhadap lampu depan mobil yang melaju pada saat mengemudi di malam hari.
Hilang Sensitivitas Kontras karena Glaukoma
Tak hanya katarak, glaukoma juga memicu hilangnya sensitivitas kontras. Glakoma merupakan penyakit mata progresif yang merusak saraf optik yang bekerja mengirimkan sinyal visual ke otak. Sinyal ini termasuk informasi tentang warna, kecerahan, dan kontras. Oleh karena itu, kerusakan pada saraf optik memengaruhi sensitivitas kontras.
Neuropati optik
Penyakit lain seperti multiple sclerosis, tumor, infeksi, aneurisma atau aliran darah yang buruk ke saraf optik menjadi pemicu penurunan sensitivitas kontras mata manusia. Pasalnya, penyakit-penyakit tersebut besar peluangnya merusak saraf optik.
Degenerasi makula
Degenerasi makula merupakan penyakit yang merusak makula dan menyebabkan kehilangan penglihatan. Makula sendiri adalah area kecil di retina yang merupakan jaringan melapisi bagian belakang mata. Makula bertanggung jawab untuk melihat detail halus, seperti membaca teks dalam buku.
Saat terjadi degenerasi makula, penderita akan kehilangan ketajaman visual, penglihatan warna, dan sensitivitas kontras. Namun, kebanyakan orang masih tetap memiliki penglihatan tepi yang normal.
Hilangnya Sensitivitas Kontras karena Diabetes
Penyakit retinopati diabetik turut andil menyebabkan kerusakan dan kebocoran pembuluh darah di retina. Penderita dengan kondisi ini pun bisa mengalami kehilangan sensitivitas kontras yang signifikan. Tak hanya itu, penderita diabetes tanpa retinopati mengalami penurunan sensitivitas kontras.
Trauma mata
Setiap cedera mata, terutama yang merusak saraf optik berpotensi juga memengaruhi sensitivitas kontras.
Operasi laser mata (LASIK dan PRK)
Prosedur LASIK dan PRK konvensional dinilai dapat mempengaruhi sensitivitas kontras secara negatif. Tapi, penelitian menunjukkan bahwa operasi mata laser yang disesuaikan (seperti LASIK dan PRK yang dipandu oleh wavefront atau wavefront yang dioptimalkan) memberikan hasil sensitivitas kontras yang lebih baik dibandingkan prosedur konvensional.
Leave a reply