Manusia dapat mengalami berbagai kelainan penglihatan, tak terkecuali kesulitan melihat objek jarak dekat atau rabun dekat (hyperopia). Meski dapat menyerang berbagai usia, biasanya kondisi ini terjadi seiring dengan penuaan mata (presbiopia). Untuk mengoreksi penglihatan, penderitanya butuh kacamata baca plus.
Perbedaan Kacamata Baca dan Plus
Kacamata Baca
Dalam catatan myvision.org, lensa kacamata baca berbentuk cembung. Fungsinya untuk memperbesar gambar yang dekat. Dengan begitu, orang yang sulit melihat dari waktu ke waktu karena matanya menjadi tua dapat melihat objek yang dekat dengan lebih jelas.
Kacamata ini tersedia dalam dua jenis, yaitu sebagai berikut.
Kacamata Non-Resep
Jenis ini cocok untuk penggunaan sementara atau jangka pendek. Karena, biasanya digunakan mereka yang memiliki daya penglihatan yang sama di kedua mata dan tidak menderita astigmatisme atau kelainan mata lain.
Kacamata ini tidak memerlukan resep dan dapat dibeli di banyak toko obat dan supermarket. Untuk mengetahui cocok atau tidak, mereka dapat mencoba secara langsung. Lalu, melihat objek dalam tampilan dekat, apakah jelas atau sebaliknya.
Kacamata Baca Resep
Sementara itu, untuk kacamata dengan resep diukur dengan dioptri (dengan awalan plus), tapi digolongkan berdasarkan usia.
- Orang berusia 40 hingga 44 tahun, daya yang disarankan adalah +0,75 hingga +100 dioptri.
- Berusia antara 45 dan 49 tahun, daya yang disarankan adalah +1,00 hingga +1,50 dioptri.
- Di antara usia 50 dan 54 tahun, daya yang disarankan adalah +1,50 hingga +2,00 dioptri.
- Di antara usia 55 hingga 59 tahun, daya yang disarankan adalah +2,00 hingga +2,25 dioptri
- Dari usia 61 tahun ke atas, daya yang disarankan adalah +2,25 ke atas.
Baca juga: Lensa Berubah Gelap saat Dipakai Siang Hari, Apa itu Kacamata Photochromic?
Kacamata Plus
Sementara itu, untuk rabun dekat, mereka perlu melakukan pemeriksaan mata terlebih dahulu. Karena, dapat menentukan berapa besaran dioptri. Dalam catatan vision.org, semakin tinggi angkanya, semakin kuat resep yang dimiliki, yaitu sebagai berikut.
- Hyperopia rendah adalah +2,00 D atau lebih rendah
- Hyperopia sedang bervariasi antara +2,25 hingga +5,00 D
- Hyperopia parah adalah resep di atas +5,25 D
Jika hyperopia sangat ringan, mungkin tidak membutuhkan kacamata. Atau, dokter mata mungkin merekomendasikan memakainya untuk aktivitas tertentu. Misalnya, membaca atau bekerja di depan komputer. Hanya saja, ketika resep sedang atau tinggi, dokter mata mungkin menyarankan untuk memakai kacamata sepanjang waktu.
Baca Juga : Makula, Bagian Penting dalam Retina Mata Agar Manusia Memiliki Penglihatan Sentral
Lantas Kacamata Baca Plus seperti Apa?
Sesuai dengan sebutannya, kacamata baca plus adalah kombinasi di antara kacamata baca dan rabun dekat. Meski sama-sama mengoreksi, ada ukuran yang perlu disesuaikan. Namun, jika masih bingung atau belum mengetahui secara jelas, lakukan pemeriksaan mata terlebih dahulu.
Pemeriksaan penglihatan bisa dilakukan di dokter mata atau vision care. Salah satunya, Kasoem Vision Care. Di sana tersedia layanan pemeriksaan mata untuk presbiopia, rabun dekat, pemeriksaan lapang pandang, kontra sensitivitas, binokuler, strabismus (mata juling), pemeriksaan buta warna, dan screening low vision hingga pemeriksaan lensa kontak Rigid Gas Permeable (RGP).
Selain itu, tersedia berbagai lensa, seperti bluechromic, anti-silau, dan teknologi terkini menyesuaikan dengan kebutuhan penglihatan. Untuk frame kacamata tersedia dari berbagai brand, lokal maupun internasional. Jika ingin memakai lensa kontak, Kasoem Vision Care pun menyediakan mulai dari soft lens hingga hard lens.
Jadi, untuk menentukan seperti apa kacamata yang cocok, lakukan konsultasi dengan tim Kasoem Vision Care. Dengan pengalaman lebih dari 80 tahun, Kasoem Vision Care akan memberi pelayanan yang sesuai untuk anak-anak, orang dewasa hingga orang tua lanjut usia (lansia).
Leave a reply