Mata kering adalah gangguan paling umum terjadi pada manusia. Gangguan ini terjadi ketika mata tidak menghasilkan cukup air mata atau ketika air mata yang dihasilkan berkualitas rendah. Lantas, bagaimana mata bekerja hingga menghasilkan air mata?
Air mata merupakan gabungan dari beberapa komponen dari air, minyak, lendir serta antibodi dan protein khusus. Fungsinya:
- air untuk melembabkan
- minyak untuk pelumasan dan mencegah penguapan cairan air mata
- lendir untuk meratakan air mata di permukaan mata
- antibodi dan protein khusus untuk ketahanan terhadap infeksi
Komponen tersebut disekresikan oleh kelenjar khusus, lakrimal yang terletak di kelopak mata bagian atas. Kemudian, setiap kali berkedip, lapisan tipis air mata yang disebut “film air mata” menyebar ke seluruh permukaan kornea. Sehingga, dapat mengeluarkan air mata.
Ketika bertugas, kelenjar khusus dapat mengalami malfungsi atau tersumbat. Akhirnya, air mata tak mampu membuat mata tetap basah dan terjadi mata kering. Padahal, air mata dibutuhkan untuk membantu memfokuskan cahaya hingga melindungi mata dari infeksi karena debut dan kotoran.
Gejala Mata Kering
Berdasarkan catatan National Eye Institute (NEI) mata kering membuat mata terasa tidak nyaman. Dalam beberapa kasus dapat menyebabkan masalah penglihatan. Bahkan, yang parah dan tak dapat pengobatan dapat merusak kornea, lapisan luar bening di bagian depan mata.
Adapun gejalanya, yaitu sebagai berikut.
- Perasaan gatal, seperti ada sesuatu di mata
- Perasaan menyengat atau terbakar di mata
- Mata merah
- Kepekaan terhadap cahaya
- Penglihatan kabur
Selain gejala tersebut, seseorang dengan mata kering bisa saja tiba-tiba mengeluarkan air mata berlebih. Meski membingungkan, hal tersebut adalah tanda mata tidak mendapatkan pelumasan yang cukup. Jadi, mata mengirimkan sinyal marabahaya melalui sistem saraf untuk pelumasan lebih.
Namun, kualitas air mata yang ke luar tidak memiliki kualitas pelumas atau sama seperti air mata biasa. Air mata tersebut memang bisa membersihkan kotoran dari mata, tetapi tidak akan melapisi permukaan mata dengan benar.
Siapa yang berisiko mengalami mata kering?
Semua orang dapat menderita mata kering tanpa terkecuali. Namun, ada beberapa orang yang memiliki risiko lebih tinggi mengalami mata kering. Mereka yang berisiko lebih tinggi, di antaranya sebagai berikut.
Usia 50 atau Lebih
Berusia 50 atau lebih. Seiring bertambah usia, semua bagian tubuh harus bekerja lebih keras, termasuk mata ketika membuat air mata. Peluang untuk mengalaminya meningkat seiring bertambahnya usia (di atas 50). Jumlahnya meningkat, dari 7,5 persen orang berusia 50-an menjadi 15 persen orang berusia 70-an.
Baca Juga : Penyebab Mata Kering yang Bikin Masalah Penglihatan
Perempuan
Selain usia, yang paling berisiko mengalaminya adalah perempuan. Hal tersebut karena perubahan hormon mempersulit tubuh untuk mengeluarkan air mata. Perubahan hormon terjadi selama kehamilan atau saat menggunakan pil kontrasepsi dan dan menopause.
Kurang Vitamin A
Mereka yang tidak mendapatkan cukup vitamin A (ada dalam makanan seperti wortel, brokoli, dan hati) atau asam lemak omega-3 (ada dalam ikan, kenari, dan minyak sayur)
Pengguna Lensa Kontak
Pengguna lensa kontak. Saat memakai lensa kontak dalam waktu lama, mata bisa kering. Hal tersebut dapat terjadi karena lapisan tipis bahan lensa kontak pada kornea membatasi aliran oksigen ke permukaan mata. Tanpa aliran oksigen yang stabil, mata harus bekerja lebih keras untuk mengembangkan air mata alami.
Memiliki kondisi autoimun tertentu, seperti lupus atau sindrom Sjögren
Sindrom Sjögren adalah gangguan autoimun (sejenis masalah kesehatan di mana sistem kekebalan menyerang bagian tubuh yang sehat secara tidak sengaja). Jika memiliki sindrom Sjögren, tubuh menyerang kelenjar yang membuat air mata dan air liur, menyebabkan mata dan mulut kering, dan kesulitan menelan.
Leave a reply