Mata terdiri dari sejumlah struktur yang berhubungan satu sama lain. Salah satu bagian yang memiliki peran penting adalah selaput tipis berwarna bening yang melapisi bagian dalam kelopak mata atau konjungtiva. Apa itu dan seperti apa fungsinya?
Konjungtiva
Seperti dilansir dari visioncenter.org, konjungtiva adalah selaput tipis berwarna bening yang melapisi bagian dalam kelopak mata (atas dan bawah) dan bagian luar sklera (bagian putih mata). Adapun bagian konjungtiva, antara lain sebagai berikut.
- Kapsul Tenon. Selubung yang mengelilingi bola mata dan menyatu dengan selaput tipis berwarna bening tersebut. Kapsul ini melindungi mata dan mencegah infeksi mata menyebar di belakangnya.
- Limbus. Daerah pertemuan selaput tipis berwarna bening dengan kornea.
- Palpebra juga disebut konjungtiva tarsal, bagian ini melapisi permukaan bagian dalam kelopak mata.
- Bulbi. Bagian yang menutupi sklera atau lapisan putih mata yang menutupi sebagian besar bagian luar bola mata.
- Bulbar dan palpebral. Terdiri dari satu bagian jaringan yang berkesinambungan, terhubung di forniks.
Fungsi Konjungtiva
Selaput tipis berwarna bening tersebut bertugas melindungi mata dari benda asing dan infeksi. Ia juga bertanggung jawab melumasi mata dengan menambahkan film air mata. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut.
Perlindungan Konjungtiva
Konjungtiva melindungi mata dari kontaminan, termasuk:
- benda asing
- mikroba yang dapat menyebabkan infeksi virus atau bakteri
Nutrisi
Konjungtiva sangat vaskularisasi. Pembuluh darah ini mengedarkan oksigen dan nutrisi ke seluruh mata.
Pelumas
Ia melumasi permukaan depan mata dan kelopak mata bagian dalam. Ini mengandung sel goblet, yang mengeluarkan musin. Sel goblet konjungtiva ini membantu membentuk film air mata, yang terdiri dari tiga lapisan:
- lendir
- aqueous (air)
- lipid (minyak)
Ketiganya diperlukan agar permukaan mata sehat. Tanpa kelembapan yang tepat, seseorang dapat mengalami gejala mata kering. Kualitas air mata yang buruk dapat menyebabkan gesekan akibat berkedip, yang menyebabkan iritasi lebih lanjut.
Baca Juga : Masalah Konjungtiva, dari Konjungtivitis sampai Kanker
Masalah yang Memengaruhi
Berbagai kondisi dapat memengaruhi selaput sel bening di mata tersebut. Beberapa masalah tersebut umum dan menyebabkan gejala ringan. Sementara yang lain dan jarang terjadi dapat berdampak penglihatan atau jiwa. Kondisi tersebut, yaitu sebagai berikut.
Konjungtivitis
Konjungtivitis adalah peradangan pada selaput tipis berwarna bening yang melapisi bagian dalam kelopak mata. Kondisi umum ini terkadang disebut mata merah.
Pterigium dan pinguekula
Ini adalah pertumbuhan jinak pada selaput tipis berwarna bening yang melapisi bagian dalam kelopak mata yang sering dikaitkan dengan paparan ultraviolet. Mereka lebih sering terjadi pada orang yang menghabiskan banyak waktu di luar rumah.
Perdarahan subkonjungtiva
Perdarahan subkonjungtiva terjadi ketika pembuluh darah di konjungtiva pecah. Hal ini menyebabkan darah bocor di bawah jaringan. Pendarahan ini muncul sebagai bintik merah cerah di mata.
Kista Konjungtiva
Adalah benjolan bening seperti lepuh berisi cairan. Cedera, infeksi, atau peradangan dapat menyebabkannya terbentuk.
Granuloma piogenik
Ini adalah pertumbuhan jinak yang berbentuk seperti lobus dan berisi pembuluh darah. Mereka dapat terjadi pada konjungtiva palpebral atau bulbar.
Conjunctival nevus
Kondisi tersebut adalah pertumbuhan jinak dan berpigmen pada bulbar. Pertumbuhan ini dapat berkisar dari kuning hingga coklat hingga hitam.
Melanoma Konjungtiva
Kondisi ini adalah pertumbuhan kanker yang langka. Mereka biasanya muncul sebagai lesi berpigmen yang menonjol. Sekitar satu persen hingga enam persen dari melanoma ini muncul dari nevus.
Conjunctival lymphomas
Ini adalah tambalan berdaging berwarna merah muda salmon yang sering terbentuk di forniks atau bulbar. Biasanya tidak menimbulkan rasa sakit dan dapat disembunyikan oleh kelopak mata bawah atau atas.
Leave a reply