Penglihatan bisa dikatakan sempurna ketika sinar cahaya yang masuk ke mata fokus pada retina. Sehingga, dapat melihat dengan baik pada jarak dekat atau pun jauh. Namun, pada beberapa orang, cahaya yang masuk ke mata tidak lagi terfokus dengan baik pada retina. Kondisi ini dinamakan ammetropia. Seperti apa ammetropia?
Ammetropia
Emmetropia terjadi ketika cahaya yang masuk ke mata dari jarak jauh langsung terfokus pada retina. Sehingga, penglihatannya sempurna ketika melalui tes penglihatan. Artinya, dapat melihat objek ukuran tertentu dengan jelas, tepat, dan terfokus dengan baik pada jarak 20 kaki.
Kebalikan dari emmetropia adalah ammetropia. Ini suatu kondisi ketika cahaya yang masuk ke mata tidak berbelok dan terfokus dengan baik pada retina. Kelainan refraksi atau kesalahan bias (refractive error) ini menyebabkan penglihatan buram atau tidak jelas pada jarak dekat atau jauh.
Jenis-jenis Kelainan Refraksi karena Ammetropia
Sifat kelainan refraksi menentukan jenis ammetropia. Untuk mata yang lebih panjang dari rata-rata akan menyebabkan cahaya terfokus di depan retina. Dampaknya, rabun jauh (miopi).
Sebaliknya, jika bola mata lebih pendek dari rata-rata, sinar cahaya akan terfokus di belakang retina. Sehingga menyebabkan rabun dekat (hypermetropia). Semua ini dapat dikategorikan sebagai ammetropia.
Berdasarkan penyebab dan dampaknya, kelainan refraksi ini dalam catatan Vision Center terbagi menjadi empat, yaitu sebagai berikut.
Myopia
Myopia atau rabun jauh terjadi ketika bentuk bola mata yang tidak normal menyebabkan cahaya tidak dibiaskan dengan benar saat masuk ke mata. Dalam hal ini, cahaya difokuskan di depan retina, bukan langsung di retina.
Ini menyebabkan penglihatan jelas pada objek pada jarak dekat, tapi objek yang jauh terlihat buram atau kabur. Gejala menderita myopia, yaitu sebagai berikut.
- Mata yang tegang hingga menyebabkan sakit kepala
- Penglihatan malam yang buruk
- Perlu menyipitkan mata untuk melihat dengan jelas, misalnya saat menonton televisi
- Mengedipkan mata secara berlebihan
- Menggosok mata
Miopia ini umumnya bersifat genetik, bisa diturunkan dalam keluarga. Namun, bisa juga muncul pada anak-anak di antara usia enam dan 14 tahun serta memburuk seiring bertambahnya usia.
Hyperopia
Hyperopia atau rabun dekat terjadi akibat sumbu bola mata terlalu pendek atau daya kekuatan fokus mata terlalu lemah. Ini menyebabkan penderitanya tidak dapat melihat objek yang dekat dengan jelas. Sedangkan, objek pada jarak jauh tampak buram.
Kemampuan fokus rabun dekat pada suatu objek dipengaruhi oleh tingkat keparahan kondisinya. Misalnya, orang yang menderita rabun dekat dengan level berat tidak dapat melihat objek dengan jelas pada jarak jauh atau dekat. Sementara, yang ringan dapat melihat lebih baik dari jarak jauh.
Gejala lainnya meliputi:
- perlu menyipitkan mata untuk melihat dengan jelas
- ketegangan mata
- mata terasa terbakar, gatal atau nyeri
- sakit kepala setelah melakukan tugas dekat seperti membaca atau bekerja dengan komputer
Presbyopia
Presbyopia adalah istilah untuk menggambarkan penurunan penglihatan pada jarak dekat seiring penambahan usia usia. Ini merupakan bagian normal dari proses penuaan dan bisa memengaruhi seseorang yang sebelumnya memiliki penglihatan normal setelah usia 45 tahun.
Penyebab presbiopi adalah lensa mata alami kehilangan fleksibilitasnya dan berhenti memfokuskan cahaya dengan benar pada retina. Kondisi ini pun bisa memburuk seiring berjalannya waktu dan stabil setelah usia 65 tahun.
Gejala umum meliputi:
- kesulitan melihat objek dari dekat
- ketegangan mata
- sakit kepala
- perlu memegang bahan bacaan lebih jauh agar dapat melihat dengan jelas
Astigmatisme
Mata silinder atau astigmatisme terjadi karena bentuk kornea atau lensa alami mata berbentuk yang tidak normal. Karena kelengkungan kornea yang tidak normal fokus cahaya jatuh di dua lokasi berbeda. Misalnya, bagian depan mata lebih melengkung ke satu arah daripada yang lain. Sementara, cahaya difokuskan pada titik yang berbeda di depan dan di belakang retina. Akibatnya, penglihatan terlihat melebar, bergelombang atau terdistorsi.
Beberapa orang terlahir dengan astigmatisme. Sementara, yang lain mungkin mengalami kondisi ini karena faktor genetik, trauma mata atau pembedahan.
Gejala umum meliputi:
- penglihatan kabur
- menyipitkan mata untuk melihat dengan jelas
- ketegangan mata disertai sakit kepala
- penglihatan malam yang buruk
Periksa Ammetropia di Kasoem Vision Care
Kondisi seseorang ammetropia bisa saja tinggi atau rendah. Jika tinggi disebabkan oleh bola mata yang terlalu memanjang, kornea yang sangat melengkung, atau kombinasi keduanya. Untuk mengetahui lebih jelas, lakukan pemeriksaan penglihatan secara teratur.
Salah satu tempat untuk melakukan pemeriksaan adalah di Kasoem Vision Care. Dengan pengalaman lebih dari 80 tahun Kasoem Vision Care menyediakan fasilitas perawatan penglihatan dan mata. Misalnya, pemeriksaan lapang pandang, sensitivitas kontras, strabismus (mata juling), screening buta warna, dan pemeriksaan low vision serta lensa kontak Rigid Gas Permeable (RGP).
Kasoem Vision Care juga menyediakan frame kacamata terdiri dari lokal, seperti Kavica x Sadega, Kavica Stylo hingga brand internasional, seperti Ray-Ban, Levi’s, Montblanc, Aigner. Segera datang ke cabang Kasoem Vision Care terdekat atau hubungi kami melalui Kasoem Care!
Leave a reply