Degenerasi makula terkait usia atau age-related macular degeneration (AMD) merupakan penyakit mata yang dapat mengaburkan penglihatan sentral. Salah satu tipe yang paling serius adalah degenerasi makula basah.
Kenapa degenerasi makula basah disebut serius? Karena, protein yang disebut vascular endothelial growth factor (VEGF) membuat pembuluh darah abnormal tumbuh di tempat yang salah di belakang mata.
Akibatnya, mereka yang mengalami degenerasi makula tahap akhir (tipe basah atau kering) akan merasakan beberapa gejala. Misalnya, melihat garis lurus jadi bergelombang atau bengkok.
Di samping itu, mereka akan melihat area buram di dekat pusat penglihatan. Lalu, seiring waktu, area buram tersebut menjadi lebih besar atau menjadi titik kosong. Mereka juga akan melihat objek berwarna tampak kurang cerah dari sebelumnya dan mungkin lebih kesulitan melihat dalam pencahayaan rendah.
Pengobatan untuk Degenerasi Makula Basah
Kendati demikian, penderita degenerasi makula basah masih dapat menjalani pengobatan unuk menyelamatkan penglihatannya. Dalam catatan National Health Institute (NEI) ada dua pilihan pengobatan yang dapat memperlambat atau menghentikan kehilangan penglihatan akibat degenerasi makula basah, yaitu sebagai berikut.
1. Suntikan anti-VEGF (vascular endothelial growth factor)
Suntikan anti-VEGF adalah satu-satunya pengobatan bagi penderita degenerasi makular tahap akhir. Obat-obatan anti-VEGF ini diklaim membantu menghentikan pendarahan dan kebocoran dari pembuluh darah di bagian belakang mata.
Adapun treatment yang akan dilakukan dokter terhadap penderita degenerasi makular basah, yaitu:
- memasukan obat bius ke dalam mata
- memberishkan mata untuk mengindari infeksi
- memasukan obat anti-VEGF ke dalam mata dengan jarum suntik yang sangat kecil
Suntikan anti-VEGF biasanya hanya bekerja untuk waktu yang singkat. Sehingga, kebanyakan orang dengan degenerasi makula basah perlu melakukan perawatan berkali-kali.
Pada awalnya, kebanyakan orang membutuhkan suntikan sebulan sekali. Setelah itu, dokter akan memberi tahu seberapa sering mereka membutuhkan suntikan untuk membantu menghentikan kehilangan penglihatan akibat degenerasi makula basah.
2. Terapi fotodinamik (PDT)
Selain suntikan anti-VEGF, penderita degenerasi makula basah dapat menjalani terapi fotodinamik (PDT). Meski tak terlalu umum, pengobatan ini sebenarnya dapat dipakai bersama dengan suntikan anti-VEGF.
Jika antiVEGF masuk ke dalam mata melalui suntikan, terapi fotodinamik melalui laser jenis tertentu. PDT bekerja dengan menggunakan obat peka cahaya yang disebut verteporfin. Obat tersebut “menyala” ketika terkena jenis laser tertentu (kadang disebut laser dingin).
Cara kerjanya, dokter akan menyinari laser pada area yang sangat kecil di belakang mata. Kemudian, verteporfin yang sudah masuk, akan memecah pembuluh darah yang menyebabkan kehilangan penglihatan.
Saat perawatan, yang dilakukan dokter adalah:
- memberikan suntikan verteporfin di lengan
- memasukan obat mati rasa ke dalam mata
- menempatkan lensa kontak khusus di mata untuk membantu memandu laser
- menyindari laser ke pembuluh darah ekstra di belakang mata
Sama halnya dengan anti-VEGF, penderita degenerasi makula basah perlu menjalani perawatan PDT lebih dari sekali. Maka dari itu, bicarakan dengan dokter untuk mengetahui apakah memerlukan perawatan lebih lanjut untuk membantu menghentikan kehilangan penglihatan akibat degenerasi makula basah tersebut
Baca Juga : Memaksimalkan Penglihatan meski Mata Terserang Degenerasi Makula terkait Usia
degenerasi makula terkait usia merupakan penyebab utama hilangnya penglihatan untuk orang dewasa yang lebih tua. Penyakit tersebut memang tak dapat membuat kebutaan total.
Namun, ketika seseorang menderita degenerasi makula, mereka akan kehilangan penglihatan sentral. Sehingga, orang tersebut akan menalami kesulitan untuk melihat wajah, membaca, mengemudi atau melakukan pekerjaan jarak dekat seperti memasak atau memperbaiki barang-barang di sekitar rumah.
One comment on “Suntikan anti-VEGF sampai Terapi Fotodinamik Obati Degenerasi Makula Basah”
Pingback:
Suplemen AREDS2 Perlambat Degenerasi Makula Kering di Mata