Hasil survei Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RAAB), Kementerian Kesehatan di 15 provinsi Indonesia pada 2014-2016 menunjukan 77 persen kasus kebutaan dan gangguan penglihatan disebabkan oleh katarak. Dari angka tersebut, prevalensi kebutaan akibat katarak pada penduduk umur 50 tahun ke atas sebesar 1,9 persen.
Kok bisa katarak sebabkan kebutaan penduduk Indonesia?
Menurut catatan Kementerian Kesehatan besarnya proporsi kebutaan penduduk Indonesia karena katarak menunjukkan masih banyaknya penderita yang belum dioperasi.
Padahal, kebutaan akibat katarak dapat disembuhkan melalui operasi dengan biaya yang tidak terlalu mahal. Bahkan, pihaknya mengklaim Jaminan Kesehatan Nasional mengcover operasi untuk katarak.
Berikut data terkait alasan utama penderita katarak belum dioperasi di beberapa provinsi.
- Tidak mengetahui jika menderita katarak dan tidak tahu bisa disembuhkan
Papua Barat 43,5 persen
Nusa Tenggara Timur (NTT) 44,4 persen
Bali 26,8 persen
Jawa Tengah 41,3 persen
Kalimantan Selatan 45,3 persen
Sumatera Selatan 40,3 persen - Alasan biaya
Maluku 36,6 persen
Sulawesi Utara 40,5 persen
Nusa Tenggara Barat 25,5 persen
Jawa Timur 31,5 persen
Jawa Barat 31,9 persen
Sumatera Barat 33,3 persen
Sumatera Utara 33,3 persen - Merasa tidak perlu dioperasi
Sulawesi Selatan 49,7 persen - Takut dioperasi
Jakarta 30,3 persen
Pembedahan adalah satu-satunya prosedur untuk mengangkat katarak yang sudah parah. Saat operasi, dokter akan mengganti lensa alami mata dengan implan lensa buatan atau lensa intraokular (IOL). (nhn)
Leave a reply