Penglihatan rendah (low vision) merupakan masalah penglihatan yang menyulitkan penderitanya melakukan aktivitas sehari-hari. Karena, orang yang mengalami low vision akan memiliki berbagai keterbatasan saat menggunakan penglihatannya. Adapun gejala-gejala tersebut dapat dirasakan saat penglihatan seseorang beraktivitas, seperti:
- membaca
- menyetir
- mengenali wajah seseorang
- membedakan warna
- melihat layar televisi atau komputer
Seusai mengetahui gejala tersebut, orang yang diduga mengalami penglihatan yang rendah perlu melakukan pemeriksaan mata. Pemeriksaan untuk orang yang menderita low vision adalah pemeriksaan mata yang melebar (dilated pupils) yang komprehensif.
Seperti apa pemeriksaan low vision?
Pemeriksaan mata yang melebar (dilated pupils) yang komprehensif dilakukan dengan cara memasukan tetes mata untuk melebarkan (memperlebar) pupil. Hal tersebut memungkinkan lebih banyak cahaya masuk ke mata, sama seperti membuka pintu memungkinkan cahaya masuk ke ruangan gelap.
Penderita low vision akan menjalani pemeriksaan berupa membaca huruf-huruf yang dekat dan jauh untuk mengukur ketajaman visual pasien. Tes tersebut menggunakan grafik tes low vision khusus.
Bagan ini mencakup rentang huruf atau angka yang lebih besar untuk menentukan tingkat gangguan penglihatan dengan lebih akurat. Selain itu, pasien akan menjalani pemeriksaan bidang visual, silau, sensitivitas kontras dan kemampuan membaca.
Berikut pemeriksaan mata melebar low vision dan kelainan penglihatan lainnya
- Tes ketajaman visual untuk memeriksa seberapa jelas melihat. Dokter akan meminta untuk membaca simbol alfabet yang dekat dan jauh.
- Tes bidang visual untuk memeriksa penglihatan tepi (samping). Dokter akan menguji seberapa baik dapat melihat objek di sisi penglihatan tanpa menggerakkan mata.
- Tes fungsi otot mata untuk memeriksa masalah dengan otot-otot di sekitar bola mata. Dokter akan memindahkan objek dan meminta untuk mengikutinya dengan mata.
- Tes respons pupil untuk memeriksa bagaimana cahaya masuk ke mata. Dokter akan menyorotkan senter kecil ke mata dan memeriksa bagaimana pupil bereaksi terhadap cahaya.
- Tes tonometri untuk mengukur tekanan di mata. Dokter akan menggunakan mesin untuk meniupkan embusan udara cepat ke mata atau dengan lembut menyentuh mata dengan alat khusus.
Dokter optometri juga menyediakan rehabilitasi low vision untuk menanyakan riwayat kesehatan mata pribadi dan keluarga secara umum. Selain itu, dokter akan berkonsentrasi pada kesulitan penglihatan pasien, menanyakan bagaimana gangguan penglihatan memengaruhi aktivitas sehari-hari.
Misalnya saat menggunakan komputer, membaca, bepergian, kemampuan mengenali wajah, menjalankan pekerjaan di dapur, mengemudi, bekerja, menonton televisi, bersekolah dan berpartisipasi dalam kegiatan di luar tersebut. Dokter juga akan mencari tahu tentang depresi yang lebih umum, apakah berhubungan dengan kehilangan penglihatan atau tidak.
Pada akhir evaluasi, dokter akan membuat rencana rehabilitasi individual yang komprehensif berdasarkan kemampuan dan tujuan visual pasien. Rehabilitasi penglihatan akan sering terjadi selama beberapa kunjungan.
Baca Juga : Ternyata Mata Kering Bisa Bikin Kornea Mata Rusak, Begini Gejalanya
Apa ketajaman visual berhubungan dengan low vision?
Dalam catatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), seseorang dikatakan menderita penglihatan rendah atau low vision, ketika:
- Tajam penglihatan 20/70 hingga 20/160 termasuk penglihatan rendah (low vision)
- 20/200 atau lebih buruk, dinilai sebagai gangguan penglihatan berat atau penglihatan rendah (low vision) yang parah
- Sementara itu, penglihatan 20/500 hingga 20/1000 masuk kategori gangguan penglihatan yang dalam atau penglihatan yang sangat rendah
- Ketika mengalami penglihatan kurang dari 20/1000, orang tersebut adalah penerita gangguan penglihatan hampir total
- Sedangkan kebutaan total dinilai saat mereka tak memiliki kemampuan melihat persepsi cahaya
Menurut American Optometric Association ketajaman visual bukan prediktor yang baik dari masalah penglihatan seseorang. Bisa saja, seseorang dengan ketajaman yang relatif baik (20/40) dapat mengalami kesulitan menjalankan aktifitas. Sementara itu, seseorang dengan ketajaman yang lebih buruk (20/200) mungkin tidak memiliki masalah nyata dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
One comment on “Low Vision Menyulitkan Penglihatan saat Beraktivitas, Seperti Apa Gejalanya?”
Pingback:
Degenerasi Makula sampai Glaukoma Jadi Penyebab Low Vision