Low vision (penglihatan rendah) adalah gangguan mata yang menyebabkan penglihatan terbatas. Orang dengan low vision akan memiliki berbagai masalah ketajaman visual. Sehingga, mereka sulit untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Lantas, apa yang penyebab low vision pada seseorang?
Penyebab Low Vision
National Health Institute (NEI) mengungkapkan kondisi mata yang berbeda dapat memengaruhi terjadinya low vision. Tetapi, penyebab paling umum low vision pada mata seseorang adalah sebagai berikut.
Degenerasi makula terkait usia (AMD)
Degenerasi makula terkait usia atau age-related macular degeneration (AMD) adalah penyakit mata yang dapat mengaburkan penglihatan sentral. Kerusakan tersebut terjadi pada makula, yakni bagian dari retina mata yang mengontrol tajam agar penglihatan lurus ke depan.
Tak ada penyebab pasti kenapa seseorang mengalami degenerasi makula. Namun, kelainan mata ini berisiko menyerang orang berusia 55 dan lebih tua, memiliki riwayat keluarga dengan degenerasi makula serta perokok.
Degenerasi makula terdiri dari dua jenis, di antaranya adalah sebagai berikut.
- Degenerasi makula kering tahap awal. Pada tahap ini orang yang menderita degenerasi makula tak merasakan gejala apapun.
- Sementara itu, sebagian orang mengalami beberapa gejala ringan saat mengalami degenerasi makula kering tahap menengah, seperti buram ringan pada penglihatan sentral mereka atau kesulitan melihat dalam pencahayaan rendah.
- Tipe terakhir adalah degenerasi makula tahap akhir (tipe basah atau kering). Mereka yang mengalaminya akan mulai melihat garis lurus menjadi bergelombang atau bengkok. Selain itu, mungkin juga melihat area buram di dekat pusat penglihatan. Lalu, seiring waktu, area buram tersebut menjadi lebih besar atau melihat titik kosong. Warna juga mungkin tampak kurang cerah dari sebelumnya dan kesulitan melihat dalam pencahayaan rendah.
Meski memang tak dapat membuat kebutaan total, degenerasi makula menyebabkan mereka kehilangan penglihatan sentral dan penglihatannya berubah menjadi rendah (low vision).
Sehingga, mereka akan mengalami kesulitan untuk melihat wajah, membaca, mengemudi atau melakukan pekerjaan jarak dekat seperti memasak atau memperbaiki barang-barang di sekitar rumah.
Katarak
Katarak adalah kekeruhan pada lensa alami mata. Kekeruhan itu terjadi karena protein di lensa mata rusak. Lensa alami mata seharusnya jernih. Karena, ia bertugas untuk membengkokkan (membiaskan) sinar cahaya yang masuk ke mata untuk membantu manusia melihat.
Ketika lensa alami itu karena katarak, maka penglihatan Anda akan buram, kabur atau kurang berwarna. Hal tersebut sama seperti saat Anda melihat kaca mobil berkabut atau berdebu.
Pada umumnya, terjadi karena perubahan normal pada mata, seiring bertambahnya usia. Maka dari itu, kebanyakan katarak diderita oleh orang tua lanjut usia (lansia).
Tapi, tak menutup kemungkinan katarak juga menyerang kelompok usia muda. Sebab, pada sejumlah kasus, katarak terjadi pada bayi baru lahir atau disebut dengan katarak kongenital.
Baca Juga : Low Vision Menyulitkan Penglihatan saat Beraktivitas, Seperti Apa Gejalanya?
Retinopati diabetik
Retinopati diabetik adalah kondisi mata yang dapat menyebabkan kehilangan penglihatan dan kebutaan pada penderita diabetes. Ini memengaruhi pembuluh darah di retina (lapisan jaringan peka cahaya di belakang mata).
Jika menderita diabetes, penting untuk mendapatkan pemeriksaan mata melebar yang komprehensif setidaknya setahun sekali. Karena, retinopati diabetik mungkin tidak memiliki gejala pada awalnya. Maka dari itu, akan lebih baik melakukan pemeriksaan lebih awal untuk membantu mengambil langkah-langkah untuk melindungi penglihatan.
Glaukoma
Glaukoma adalah penyakit mata yang dapat menyebabkan kehilangan penglihatan dan kebutaan dengan merusak saraf di bagian belakang mata (saraf optik).
Gejalanya bisa dimulai dengan sangat lambat, sehingga orang yang mengalaminya tidak akan menyadarinya. Satu-satunya cara untuk mengetahui menderita glaukoma adalah dengan melakukan pemeriksaan mata melebar yang komprehensif.
Sama halnya dengan penyakit yang menyerang mata, tidak ada obat untuk glaukoma. Sehingga, lebih baik mengobati sedini mungkin untuk menghentikan kerusakan dan melindungi penglihatan.
Selain penyakit tersebut, low vision juga terjadi karena ada cedera mata dan otak serta kelainan genetik tertentu. Beberapa penyakit tersebut sering terjadi pada orang dewasa yang lebih tua. Karena, seringkali banyak penyakit menyerang orang tua.
Leave a reply