Katarak membuat lensa alami mata menjadi keruh. Sehingga, pandangan penderitanya menjadi buram, kabur atau kurang berwarna. Tapi, gejala tersebut belum tentu dirasakan penderita katarak. Jadi, perlu diagnosis dari dokter mata untuk memastikan apakah seseorang menderita katarak atau tidak.
Apa yang bakal dilakukan dokter untuk mendiagnosis katarak?
Seperti dilansir dari American Academy of Ophthalmology, pemeriksaan mata untuk mendiagnosis katarak, yaitu sebagai berikut.
Pemeriksaan slit-lamp
Tes slit-lamp dilakukan untuk memeriksa kornea, iris, lensa, dan area lain di depan mata. Dokter mata akan menggunakan mikroskop slit-lamp khusus untuk menemukan kelainannya.
Pemeriksaan retina
Saat mata melebar, pupilnya terbuka lebar. Sehingga dokter bisa melihat bagian belakang mata dengan lebih jelas. Dokter akan mencari tanda-tanda katarak dengan memeriksa retina dan saraf optik menggunakan slit lamp, oftalmoskop atau keduanya. Pemeriksaan ini juga bisa digunakan untuk mencari glaukoma.
Tes refraksi dan ketajaman visual
Penderita katarak juga akan menjalani tes untuk menilai ketajaman dan kejelasan penglihatan. Sama halnya dengan tes gangguan refraksi, penderita akan diuji secara individual untuk mengukut kemampuan melihat huruf dengan berbagai ukuran.
Seusai diagnosis, baru ditentukan pengobatan apa yang paling tepat untuk katarak. Jika masih ringan, mungkin dokter akan memberi kacamata atau lensa kontak yang tepat untuk mengoreksi penglihatan. Namun, ketika sudah menyulitkan satu-satunya cara untuk mengobati, yaitu dengan operasi katarak. (nhn)
Leave a reply